Halo sobat Yang lagi baca tulisan ini semoga tetap dalam keadaan fit dan sehat amin... + aman... #390x
Kali ini saya lagi ingin menulis tentang daerah kelahiran saya dengan area jalan yang biasa saya lewati dari kecil sampai besar di kota bandung ini.
Ada nya tempat yang mungkin para pembaca sedang membutuhkan informasi info yang di butuhkan.
Oh iya apakah sobat pernah mendengar sebuah deklarasi Bapa pertama Negara kita Bapa Sukarno, dalam pidato sebagai presiden saat peringatan HUT RI ke-21 pada 17 Agustus 1966, mengingatkan agar saat itu yang dimana mungking kake atau nene dari kita mendengar sebuh kata kata nya “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”
Meski bukan asli kelahiran bandung atau asli sunda tapi nama beliau menjadi sebuah nama jalan yang ada di pusat kota bandung. Nah dari itu saya sendiri jadi tau di balik nama jalan ada cerita dan sejarah nya
Di daerah Jalan Abdul Rahman Saleh salah satu tempat ramai yang jadi jalan akses kendaraan ke kab bandung area barat selatan seperti ke cimahi. jalan yang bersambung dengan jl pajajaran ini juga adalah akses jalan ke bandara Husein Sastranegara bandung, Universitas Nurtanio Bandung, SD, SMP, SMA, SMK angkasa bandung, PT Dirgantara Indonesia
dengan adanya monument sejarah Husein Sastranegara di pertigaan stopan yang menjadi batas atau patokan arah dari jl pajajaran lurus ke Jl Abdul Rahman Saleh serta belok kiri ke jl arjuna dan ke kanan menuju bandara yang masih jl pajajaran
Yang dimana Jl. Abdul Rahman Saleh ini adalah tempat yang lebih di kenal dengan tempat mencari makanan dan minuman dengan adanya warung nasi (warteg) kedai kopi, cafe, alfa mart, maya sari, cafe dan angkringan kue balok didin, pecel lele sea food 68, nasi uduk brebes berhias 88, nasi goreng, baso, dimsum, gorengan, kios kopi rokok.
Serta pelayanan pom bensin, atm cab bank bca, atm cab bank panin, atm bjb, atm bni, atm cimb niaga, dealer mitsubishi, ruko city square, apotek kimia farma, klinik, salon stawbery, konter mega cell pertama.
Tapi dari itu semua yang menjadikan adanya tempat tempat baru seperti toko, ruko, kontrakan rumah, kos kosan, yang berkembang menjadi ramai saat ini, adanya sejarah di Jl. Abdul Rahman Saleh bandung ini, jasa pelayanan Seorang Tukang Jahit di Trotoar (emperan) di samping jalan, yang mana dari jaman dulu kake saya sampai orang tua saya dan saya sendiri menyaksikan masih ada nya sejarah jasa Tukang Jahit di Trotoar jalan Jl. Abdul Rahman Saleh ini. Yang turun temurun hingga ramai juga di setiap hari saat saya sendiri menjahit pakaian untuk di pernak.
Demikian tulisan saya ada nya sejarah keramaian Jl. Abdul Rahman Saleh selain dekat monument patung bersejarah dari simbol bandara husein sastranegara. Semakin ramai padat jalur macet juga saat ini. Kota kelahiran ku benar adanya lagu bandung kota kenangan-kenangan, dan menjadi kenangan juga saat harus pindah meninggalkan kota kelahiranku 1986
Comments
Post a Comment