Sunda Bandung Indonesia - adanya pelajaran Bahasa yang memberikan contoh serta tugas cerita yang menjadikan sebuah Cerpen atau cerita pendek sebagaimana manusia mampu dalam menelaan serta menjelaskan yang menjadikan sebuah karya sastra yang berbentuk prosa atau karangan fiksi. Dimana adanya pendidikan adalah memeberikan suatu program pembelajaran sehari-hari yang menjadikan kebiasaan dan terbiasanya saat terbentuknya karakter manusia mengikuti arahan serta panduan sebuah rangka dan bagan seperti sebuah Cerpen dengan alur menceritakan adanya kehidupan manusia dalam bentuk tulisan yang ringkas dan jelas serta memiliki isi kisah berfokus pada sebatas satu permasalahan atau konflik tentang kehidupan sehari-hari dengan bisa hanya peran 1 orang atau lebih dari 3 tokoh tetapi tidak terlalu Panjang alur ceritanya karena cerpen singkatan dari cerita pendek kurang dari 10 ribu kata dalam penjelasan adanya buku sekolah untuk di baca dan menjadi sebuah pelajaran.
Pagi itu aku Kembali tertidur setelah shalat subuh dengan suhu yang dingin, dimana jendela yang sengaja kubuka memberikan kesegaran sebelum mentari menyinari dan menghangatkan pagi ini, yang selalu memancarkan sinarnya yang lembut bisa kulihat melalui jendela jauh pandangan mata melihat sekitar yang mulai tersinari. jendela kamarku memberikan angin sejuk menunggu pagi untuk berjemur sambal menghangatkan tubuh saat matahari mulai memberikan kehangatan nya di cuaca dingin setiap hari
Hari ini adalah hari libur yang membuatku Kembali berbaring dalam hangatnya selimut. biasanya mengisi waktu sambil mempersipkan diri untuk siap-siap bekerja sambil ngopi dan komunikasi Bersama keluarga serta teman
Isun adalah seorang pria berusia 22 tahun yang sederhana dari sebuah desa dan bekerja di sebuah perusahaan advertising di pusat kota, Sehingga isun tinggal di kosan sederhana dan tidak terlalu jauh dari kantor yang bisa hanya dengan berjalan kaki sekitar 15 menitan dan jika menggunakan motor cuman 5 menit tetapi isun lebih memilih jalan kaki sambil olah raga.
Setiap hari, pagi-pagi kerja dan pulang menjelang malam. Rutinitas sehari-hari yang melelahkan itu sering membuatnya merasa jenuh.
Terkadang, ia merasa kehidupannya hanya untuk bekerja dan bekerja, dengan pekerjaan yang padat di setiap minggu nya. Tetapi, ada sesuatu yang selalu membuatnya tetap bersemangat untuk bisa merigankan orang tua serta membantu sodara dan keluarganya dengan ingatan saling membantu atas apa yang dia rasakan di masa sekolah adanya jasa orang tua, sodara dan keluarga untuk kemudahan masa sekolah samapi bisa bekerja
Di mana suhu yang dingin dan mata yang masih lelah, isun Kembali ketiduran dan melupakan kegiatan pagi yang biasanya di isi Stretching sebelum membuat kopi dan memegang ponsel yang menjadi kegiatan setelah pulang dari masjid dan baca al-quran
Dan Isun bermimpi seakan nyata dimana menyeduh secangkir kopi, lalu duduk di meja bersama ayah nya. Ibu Isun sedang berada di dapur, sementara adik-adiknya masih tidur.
Isun tersenyum melihat ibunya yang terbiasa sibuk menyiapkan sarapan olahan terigu dan susu. Momen-momen seperti ini adalah yang paling ia rindukan setiap kali libur kerja saat pulang ke rumah dan berkumpul Bersama orang tuanya.
“Bu, hari ini aku ingin makan menu lalaban yang banyak jadi nanti aku bantu-bantu di rumah. Sudah lama rasanya isun tidak membantu pekerjaan rumah dan nemenin ibu masak atau cuci peralatan dapur,” ujar isun sambil menyeruput kopinya.
Ibunya tersenyum lembut, “Mari kita siapkan nak, Ibu sangat senang kamu ada di rumah. Kita bisa makan bersama nanti.”
Dimana Isun adalah anak pertama yang memiliki 3 adik dari 4 bersaudara yang sudah terbiasa membersihkan rumah dalam meringankan pekerjaan ibu nya seperti menyapu dan mengepel lantai, membersihkan debu yang menumpuk, dan merapikan kamar-kamar. Yang menjadikan wakil bapanya yang sibuk bekerja
Betapa ia merindukan momen-momen sederhana di rumah seperti mendengarkan cerita ibunya, berbicara santai dengan ayahnya, atau bercanda dengan adik-adiknya di ruang keluarga.
setelah selesai bersih-bersih, Isun dan ibunya mulai menyiapkan untuk memasak makan siang dalam berbagi tugas, isun memotong sayuran sementara ibunya menggoreng
bersama ibunya berbincang tentang banyak hal sambil mempersiapkan masakan, hingga mendengar teman-temannya yang sudah menikah. Isun merasakan kehangatan yang pernah ada yang sudah lama tidak ia rasakan, tetapi ia menyadari betapa berharganya waktu bersama keluarga sebelum menikah kepada ibunya
Seluruh anggota keluarga berkumpul untuk makan bersama serta di isi Tawa dan canda memenuhi ruangan, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebahagiaan. Dimana merasa seperti kembali ke masa kecilnya, di mana segala sesuatunya begitu sederhana dan penuh kegembiraan.
Seperti keajaiban yang nyata di balik jendela begitu silau, di saat Isun menutup matanya, Terbangunlah dari mimpi di pagi hari yang serasa nyata saat matahari sudah mulai masuk melalui jendela, dengan hati yang penuh rasa syukur kepada ALLOOH SWT dan Ia Beristighfar untuk memohon ampunan kepada atas perbuatan tertidurannya kembali tanpa doa asma ALLOOH SWT dengan hadirnya mimpi indah yang seperti nyata dan beruntung tidak sampai masuknya sihir jin kafir yang memberikan mimpi buruk bagi isun.
Comments
Post a Comment