Sunda bandung indonesia-menceritakan pengalaman pribadi memiliki banyak manfaat dan mengingat masa itu adalah pelajaran bermanfaat karena guru pribadi adalah pengalaman hidup
Lagu TC Band Indie bandung
Tema lagu tentang jika hanya cinta
Adanya pengalaman pasti adanya kehidupan yang telah di jalani dan terlewati di mulai masa anak kecil usia 6th S/D 11th, usia remaja usia 12thn S/D 16thn dan dewasa di mulai usia 17thn. Yang mungkin sobat bisa mengingat di setiap moment masa itu apa saja yang pernah di lakukan, apa yang pernah di rasakan ataupun kesalahan untuk di perbaiki dan tetap belajar untuk memperbaiki kesalah di masa remaja yang bisa menjadikan kita dewasa di usia matang usia 20thn yang sudah harus dewasa dalam segala perencanaan kehidupan menuju masa depan yang lebih baik.
Bagi saya sebuah kata dewasa itu bukan sekedar tinggkat usia tetapi sebuah pembelajaran untuk dewasa yang mana saya di arahkan dan di ajarkan sebagai islam muslim dalam pelajaran tauhid sunda adanya pelajaran di rumah yang orang tua bekali seperti bermain sambil belajar, di mana saya ingat ketika usia 6thn yang masih anak kecil melihat adanya adik yang baru lahir yang merasakan perubahan di rumah saat ibu lebih sibuk kepada adik di setiap hari, adanya sosok ayah yang memberikan penjelasan di saat bermain sambil belajar cerita kegiatan sehari-hari yang membekali sikap dan sifat belajar dewasa untuk bisa melihat apa yang di lakukan ibu terhadap adik, dan lihat adikmu yang belum makan, belum minum, bisa sendiri karena belum bisa berjalan dan hanya berbaring di kasur serta menangis tanpa bisa bicara seperti kita bisa saling memanggil dan bercerita, Sambil mengucapkan kata maaf kebiasaan ayah dan ibu setelah menjelaskan dan saya bisa paham.
Saya simpulkan watak kedewasaan usia anak pun akan tumbuh jika orang tua yang membekali anak nya yang masih seperti buku kosong dengan di isi tulisan yang menjadikan anak kecilpun bisa dewasa. Seperti memanggil tidak teriak, menyuruh atau meminta bantuan dengan ucapan lembut serta akhirnya tersirat kata maaf. Di mana melihat ibu sibuk bukan sekedar mengurus adik, tetapi ada sambilan cuci baju, cuci piring dan memasak. Yang mengarahkan ibu untuk meminta temani adik saat bangun dan ibu sedang tidak di samping adikmu. Dimana melibatkan saya untuk melihat saat ibu menghibur adik dan bersamaan sambil bermain dan belajar bersama ibu dan adik dalam 1 ruangan. Cerewetnya sosok ibu yang lembut dan angun terasakan oleh saya sosok ibu yang membekali saya bisa belajar mandiri di usia 6thn saat sekolah dasar tanpa di anter orang tua yang kadang ada rasa ingin tetap di temani saat melihat teman-teman bersama ibunya, tetapi pikiran saya sudah bisa memahami jika ibu sekarang lagi menjaga adik yang masih bayi.
Dimana adanya bermain sambil belajar yang orang tua saya berikan seperti menceritakan pengalaman pribadi mereka di masa kecil juga menjadikan banyak manfaat, seperti menumbuhkan rasa percaya diri dan pola pikir yang dewasa di mana mereka tetap bisa Meluangkan waktu bersama saya dan menceritakan pengalaman pribadi sehari-hari dalam hal pekerjaan seakan membantu sebuah pemahaman adanya rasa disayang, dilindungi, dan diperhatikan juga saat saya bisa menceritkan kegiatan sehari-hari kepada ayah dan ibu. Sehingga saya tahu apa yang di lakukan ayah dalam pekerjaan nya dan melihat ibu melakukan kegiatan bersama saya di rumah. Yang sama sama bekerja, yang mana ayah saya bekerja mencari uang dan ibu saya bekerja membekali saya dan adik serta saya bekerja untuk belajar karena allah swt atau yang sering di katakan ibu dan ayah amal sholeh dan lilahhita'alla.
Seperti Membangun sebuah komunikasi yang lancar saat ibu dan ayah Meluangkan waktu bersama dan membuat saya terbuka dalam belajar berkomunikasi oleh cara bermain sambil belajar bercerita sehari-hari yang sering orang tua utarakan adanya silih asih, silih asuh dan silih asah dalam sebuah kehidupan apalagi dalam sebuah keluarga adanya sodara seperti adik bayi kecilku di masa itu. Yang saya ingat orang tuaku cerewet untuk membekali segala cara yang menjadi kebiasaan saya sehari-hari yang mana seperti selalu mengingatkan saat pesan cerewetnya untuk sebuah wawasan dan pengetahuan yang lebih baik.
Bagi saya sebuah kata dewasa itu bukan sekedar tinggkat usia tetapi sebuah pembelajaran untuk dewasa yang mana saya di arahkan dan di ajarkan sebagai islam muslim dalam pelajaran tauhid sunda adanya pelajaran di rumah yang orang tua bekali seperti bermain sambil belajar, di mana saya ingat ketika usia 6thn yang masih anak kecil melihat adanya adik yang baru lahir yang merasakan perubahan di rumah saat ibu lebih sibuk kepada adik di setiap hari, adanya sosok ayah yang memberikan penjelasan di saat bermain sambil belajar cerita kegiatan sehari-hari yang membekali sikap dan sifat belajar dewasa untuk bisa melihat apa yang di lakukan ibu terhadap adik, dan lihat adikmu yang belum makan, belum minum, bisa sendiri karena belum bisa berjalan dan hanya berbaring di kasur serta menangis tanpa bisa bicara seperti kita bisa saling memanggil dan bercerita, Sambil mengucapkan kata maaf kebiasaan ayah dan ibu setelah menjelaskan dan saya bisa paham.
Saya simpulkan watak kedewasaan usia anak pun akan tumbuh jika orang tua yang membekali anak nya yang masih seperti buku kosong dengan di isi tulisan yang menjadikan anak kecilpun bisa dewasa. Seperti memanggil tidak teriak, menyuruh atau meminta bantuan dengan ucapan lembut serta akhirnya tersirat kata maaf. Di mana melihat ibu sibuk bukan sekedar mengurus adik, tetapi ada sambilan cuci baju, cuci piring dan memasak. Yang mengarahkan ibu untuk meminta temani adik saat bangun dan ibu sedang tidak di samping adikmu. Dimana melibatkan saya untuk melihat saat ibu menghibur adik dan bersamaan sambil bermain dan belajar bersama ibu dan adik dalam 1 ruangan. Cerewetnya sosok ibu yang lembut dan angun terasakan oleh saya sosok ibu yang membekali saya bisa belajar mandiri di usia 6thn saat sekolah dasar tanpa di anter orang tua yang kadang ada rasa ingin tetap di temani saat melihat teman-teman bersama ibunya, tetapi pikiran saya sudah bisa memahami jika ibu sekarang lagi menjaga adik yang masih bayi.
Dimana adanya bermain sambil belajar yang orang tua saya berikan seperti menceritakan pengalaman pribadi mereka di masa kecil juga menjadikan banyak manfaat, seperti menumbuhkan rasa percaya diri dan pola pikir yang dewasa di mana mereka tetap bisa Meluangkan waktu bersama saya dan menceritakan pengalaman pribadi sehari-hari dalam hal pekerjaan seakan membantu sebuah pemahaman adanya rasa disayang, dilindungi, dan diperhatikan juga saat saya bisa menceritkan kegiatan sehari-hari kepada ayah dan ibu. Sehingga saya tahu apa yang di lakukan ayah dalam pekerjaan nya dan melihat ibu melakukan kegiatan bersama saya di rumah. Yang sama sama bekerja, yang mana ayah saya bekerja mencari uang dan ibu saya bekerja membekali saya dan adik serta saya bekerja untuk belajar karena allah swt atau yang sering di katakan ibu dan ayah amal sholeh dan lilahhita'alla.
Seperti Membangun sebuah komunikasi yang lancar saat ibu dan ayah Meluangkan waktu bersama dan membuat saya terbuka dalam belajar berkomunikasi oleh cara bermain sambil belajar bercerita sehari-hari yang sering orang tua utarakan adanya silih asih, silih asuh dan silih asah dalam sebuah kehidupan apalagi dalam sebuah keluarga adanya sodara seperti adik bayi kecilku di masa itu. Yang saya ingat orang tuaku cerewet untuk membekali segala cara yang menjadi kebiasaan saya sehari-hari yang mana seperti selalu mengingatkan saat pesan cerewetnya untuk sebuah wawasan dan pengetahuan yang lebih baik.
Kesimpulan dalam bermain sambil belajar bercerita kegiatan sehari-hari di masa kecil yang di berikan orang tua menjadikan kebiasaan dalam membentuk komunikasi keterbukaan dalam kebaikan kedewasaan di usia kecil yang menjadikan sifat, sikap yang menjadi watak di usia remaja dan usia dewasa sudah bisa mandiri dan bertanggung jawab selain kejujuran tanpa ada pikiran negatif dalam rasa iri, sirik, dengki ataupun picik dan licik dalam sudut pandang dan pola pemikiran kepada siapapun.
Dan saya rasakan jikabmenceritakan pengalaman pribadi itu memiliki banyak manfaat untuk diri sendiri dan orang lain juga tentunya di mana adanya Menumbuhkan rasa percaya diri, Membangun komunikasi lancar, Mengembangkan kreativitas, Membentuk siapa diri kita, Membantu menghadapi ketakutan dan kecemasan, bisa saling silih, dan jujur dalam keterbukaan. Dan bagi saya cara berpikir dan berbicara tentang peristiwa kehidupan sangat penting yang dapat memengaruhi kehidupan kita untuk bergerak maju di masa kita menjadi orang tua akan mewariskan DNA faktor Keturunan bawaan alami anak kita bisa lebih baik dari kita karena kita sendiri menulis amal ibadah di masa belajar yang menjadikan adanya sebuah rengkarnasi dalam kehidupan ini di mana ada anak sama seperti kake nya, ada anak seperti ibu nya dan juga ada anak seperti ayah nya di masa kecil nya, di masa remajanya sampi di masa dewasanya mengingatkan sosok orang yang pernah ada selain pisik adanya watak alami dalam sosok siapa diri kita ini.
Jadi jika ibu bapa memiliki anak yang sulit bahkan sampai nakal di usia dewasanya bahkan menyulitkan bukan meringankan orang tua yang sudah tua anak nya yang sudah besar masih seperti anak kecil jangan menyalahkan watak anak ibu dan bapa tetapi salahkan lah diri kita sendiri yang tidak membekali anak ilmu dan wawasan, yang mana cuman membekali uang jajan sudah merasa cukup tenang. Tetapi watak nya jauh dari tauhid yang memikirkan uang dan dirinya sendiri. Banyak kasus anak generasi sekarang yang sulit dan menyulitkan orang tuanya jauh dari meringankan keadaan orang tuanya yang sudan lansia dan tak mampu yang menjadikan tradisi keluarga atau tradisi lingkungan. Naudzubilah himindalik.
Dan saya rasakan jikabmenceritakan pengalaman pribadi itu memiliki banyak manfaat untuk diri sendiri dan orang lain juga tentunya di mana adanya Menumbuhkan rasa percaya diri, Membangun komunikasi lancar, Mengembangkan kreativitas, Membentuk siapa diri kita, Membantu menghadapi ketakutan dan kecemasan, bisa saling silih, dan jujur dalam keterbukaan. Dan bagi saya cara berpikir dan berbicara tentang peristiwa kehidupan sangat penting yang dapat memengaruhi kehidupan kita untuk bergerak maju di masa kita menjadi orang tua akan mewariskan DNA faktor Keturunan bawaan alami anak kita bisa lebih baik dari kita karena kita sendiri menulis amal ibadah di masa belajar yang menjadikan adanya sebuah rengkarnasi dalam kehidupan ini di mana ada anak sama seperti kake nya, ada anak seperti ibu nya dan juga ada anak seperti ayah nya di masa kecil nya, di masa remajanya sampi di masa dewasanya mengingatkan sosok orang yang pernah ada selain pisik adanya watak alami dalam sosok siapa diri kita ini.
Jadi jika ibu bapa memiliki anak yang sulit bahkan sampai nakal di usia dewasanya bahkan menyulitkan bukan meringankan orang tua yang sudah tua anak nya yang sudah besar masih seperti anak kecil jangan menyalahkan watak anak ibu dan bapa tetapi salahkan lah diri kita sendiri yang tidak membekali anak ilmu dan wawasan, yang mana cuman membekali uang jajan sudah merasa cukup tenang. Tetapi watak nya jauh dari tauhid yang memikirkan uang dan dirinya sendiri. Banyak kasus anak generasi sekarang yang sulit dan menyulitkan orang tuanya jauh dari meringankan keadaan orang tuanya yang sudan lansia dan tak mampu yang menjadikan tradisi keluarga atau tradisi lingkungan. Naudzubilah himindalik.
Comments
Post a Comment