Sunda Bandung Indonesia - Masa kecil sering kali terasa seperti dunia yang berbeda terasa lebih sederhana, penuh keajaiban, dan tak terbebani oleh kekhawatiran yang di miliki saat diri ini menemukan kedewasaan. Kadang, saat merenung, kita menyadari betapa waktu berjalan begitu cepat.
"Momen kebahagiaan kecil bersama impian yang dulu terasa begitu nyata"
Adanya keinginan di masa remaja yang begitu kuat, tapi sulit untuk mengikuti adanya proses pembelajaran yang harus di siapkan orang tua dalam sebuah materi. Karena kita belum bisa memahami dan mengerti kata-kata yang di jelaskan orang tua sehingga perasaan kita serasa orang tua tidak peduli atas keinginan kita dan kita belum sepenuhnya bisa menerima secara langsung
"Saat merenung sekarang, apakah keinginan itu masih terasa penting? Atau sudah berubah menjadi sesuatu yang lain!"
Mungkin semua itu adalah sebuah pelajaran, motivasi, atau bahkan hanya kenangan yang sesekali muncul saat menginhat masa kecil sampai masa remaja dengan memiliki kedewasaan di usia Dewasa membawa banyak pengalaman dan perasaan yang beragam dalam hidup ini. Dimana keluarga itu bisa menimbulkan berbagai emosi, kebingungan, penasaran, atau mungkin ada keinginan yang dulu sulit disampaikan.
Setelah melihat orang tua kita dimasa lansia yang tidak bisa kita bantu dan kita rawat seperti masa kecil kita sampai dewasa. Tetapi saya berjuang untuk bisa membuat masa tua mereka senang meski di rumah hanya hiburan televisi dan adanya makanan serta kegiatan sehari-hari hanya untuk ibadah sebelum kembali ke rahmatulloh.
"Bagaimana hubungan kita dengan ayah dan ibu setelah dewasa banyak hal yang akhirnya aku pahami atas ungkapkan tentang perasaan masa dulu, dengan jawaban penjelasan mereka, Kenapa mereka tidak pernah memujiku?"
Beberapa alasan kenapa ayah dan ibu serasa tidak memuji dan seakan tidak pernah tahu atas prestasi yang pernah di dapatkan serta adanya informasi dari orang lain. Karakter orangtua yang memang tidak menunjukkan apresiasi dengan kata-kata, dan bukan tidak bangga atau tidak menghargai usaha kita, Dimana orang tua lebih menunjukkan rasa bangganya melalui tindakan seperti memberi perhatian, mendukung kebutuhan dan memastikan tetap dalam keadaan baik bersamaan sibuknya bekerja dan jarang bertemu. Dan tujuan orang tua untuk bisa tetap rendah hati dan terus berusaha lebih baik, sehingga tidak ingin memberikan pujian terlalu sering yang bisa membuat sombong angkuh bahkan tidak lagi berusaha untuk lebih baik dan mampu mempertahankan prestasi itu bahkan menambah kemampuan jauh lebih dewasa dan mandiri.
"berbicara bersama orang tua dengan jujur tentang perasaan masa lalu untuk saling menyadari dan saling memaafkan tujuan saya memastikan orang tua kita pun bisa tenang di masa lansianya"
Rasanya memang menyakitkan kalau orang tua seakan tidak peduli, tapi akhirnya kita bisa memahami penjelasan mengapa orang tua bersikap begitu bersamaan sibuk dan stres orang tua punya banyak beban, seperti pekerjaan, masalah keuangan, atau kekhawatiran lain, sehingga kita mendapatkan pengalaman sebelum menikah memiliki pasangan serta sampai memilik anak dengan bisa memperbaiki pola asuh dari pengalaman kecil saya sendiri dalam lingkungan kurangnya kasih sayang jarang diekspresikan secara langsung, sehingga menjadi tradisi menerapkan hal yang sama ke anak-anak mereka tanpa menyadarinya karena kesibukan orang tua.
Tetapi saya merasakan mandiri dari peran orang tua bahwa dengan tidak terlalu menunjukkan kepedulian secara langsung tumbuh lebih kuat dan tidak bergantung pada orang lain serta mempu menjadi diri sendiri atas kejujuran dan tidak berbohong meski harus melewari masa sulit untuk melawan diri sendiri dan membohongi diri sendiri aku baik-baik saja he...390x
Setelah berbicara dengan orang tua tentang perasaan dan memastikan atas adanya dukungan teman yang bisa memahami kita yang menjadi teman dekat dalam sahabat curhat atas masa remaja "Apa yang membuat diri ini merasa jika orang tua tidak peduli" sebuah kedewasaan bersaama teman yang saling mengahargai dan menghormati atas orang tua tanpa menjadi kambing hitam yang menjerumuskan saat ada masalah menjadi sifat dan sikap setan, naudzubillah min dzalik dan walhamdullillah saat di pertemukan dan di persatukan dengan adanya teman yang bukan sekerdar membutuhkan sajq melainkan sama sama bisa saling menghargai dan menghormati.
"berbicara bersama orang tua dengan jujur tentang perasaan masa lalu untuk saling menyadari dan saling memaafkan tujuan saya memastikan orang tua kita pun bisa tenang di masa lansianya"
Rasanya memang menyakitkan kalau orang tua seakan tidak peduli, tapi akhirnya kita bisa memahami penjelasan mengapa orang tua bersikap begitu bersamaan sibuk dan stres orang tua punya banyak beban, seperti pekerjaan, masalah keuangan, atau kekhawatiran lain, sehingga kita mendapatkan pengalaman sebelum menikah memiliki pasangan serta sampai memilik anak dengan bisa memperbaiki pola asuh dari pengalaman kecil saya sendiri dalam lingkungan kurangnya kasih sayang jarang diekspresikan secara langsung, sehingga menjadi tradisi menerapkan hal yang sama ke anak-anak mereka tanpa menyadarinya karena kesibukan orang tua.
Tetapi saya merasakan mandiri dari peran orang tua bahwa dengan tidak terlalu menunjukkan kepedulian secara langsung tumbuh lebih kuat dan tidak bergantung pada orang lain serta mempu menjadi diri sendiri atas kejujuran dan tidak berbohong meski harus melewari masa sulit untuk melawan diri sendiri dan membohongi diri sendiri aku baik-baik saja he...390x
Setelah berbicara dengan orang tua tentang perasaan dan memastikan atas adanya dukungan teman yang bisa memahami kita yang menjadi teman dekat dalam sahabat curhat atas masa remaja "Apa yang membuat diri ini merasa jika orang tua tidak peduli" sebuah kedewasaan bersaama teman yang saling mengahargai dan menghormati atas orang tua tanpa menjadi kambing hitam yang menjerumuskan saat ada masalah menjadi sifat dan sikap setan, naudzubillah min dzalik dan walhamdullillah saat di pertemukan dan di persatukan dengan adanya teman yang bukan sekerdar membutuhkan sajq melainkan sama sama bisa saling menghargai dan menghormati.
Di mana tanpa di sadari adanya rendah hati bersamaan kemandirian dan kedewasaan kita Mampu membangun rasa peduli, simpati, dan empati menjaga hubungan yang baik dengan orang lain adanya orang tua, teman dekat dan sosara dekat yang saling Menunjukkan Perhatian dan Tindakan serta memperhatikan keadaan odan mengambil langkah nyata untuk saling membantu.
Yang selalu aku ingat saat masa kecil mulai mengenal abjad dan hijaiyah saat ibu membantuku belajar dengan cara mendengarkan dan mengikuti, sehingga tumbuhnya bisa fokus mndengarkan dengan sungguh-sungguh saat seseorang berbicara. Serta belajar bercerita saat ibu menanyakan kabar atau kondisi teman-teman di sekolah sepulang sekolah dan bukan hanya sekadar basa-basi ibu mendengarkan kita serta membantu memperbaiki atas adanya teman yang usil dan mengganggu untuk berani bicara tanpa harus marah serta tanpa teriak-teriak, memang memberikan dukungan dan bantuan masa kecil itu.
Dan Tumbuhnya rasa Simpati bisa merasakan dan Menghargai Perasaan iba atau perhatian terhadap kesulitan orang lain di saat kita pernah sama merasakan kesulitan atas perasaan mereka dengan turut sedih, tidak buru-buru menghakimi atau mengabaikan masalah, menghargai dan menguatkan mereka serta saling mendoakan dan meminta hanya kepada ALLOH SWT.
Yang selalu aku ingat saat masa kecil mulai mengenal abjad dan hijaiyah saat ibu membantuku belajar dengan cara mendengarkan dan mengikuti, sehingga tumbuhnya bisa fokus mndengarkan dengan sungguh-sungguh saat seseorang berbicara. Serta belajar bercerita saat ibu menanyakan kabar atau kondisi teman-teman di sekolah sepulang sekolah dan bukan hanya sekadar basa-basi ibu mendengarkan kita serta membantu memperbaiki atas adanya teman yang usil dan mengganggu untuk berani bicara tanpa harus marah serta tanpa teriak-teriak, memang memberikan dukungan dan bantuan masa kecil itu.
Dan Tumbuhnya rasa Simpati bisa merasakan dan Menghargai Perasaan iba atau perhatian terhadap kesulitan orang lain di saat kita pernah sama merasakan kesulitan atas perasaan mereka dengan turut sedih, tidak buru-buru menghakimi atau mengabaikan masalah, menghargai dan menguatkan mereka serta saling mendoakan dan meminta hanya kepada ALLOH SWT.
Memahami dan Merasakan dari Sudut Pandang Mereka lebih dalam dari simpati, karena kita mencoba memahami apa yang benar-benar dirasakan seseorang. Membayangkan bagaimana aku pernah berada di posisi mereka dengan kata-kata yang menunjukkan pemahaman untuk bisa mengerti kenapa merasa seperti itu sehingga saya tahu mereka butuh ruang untuk bercerita dan menjadi pendengar yang baik tanpa buru-buru memberi solusi selain menenangkan suasana nya terlebih dahulu
Apa yang ibu berikan atas ilmu dan wawasan seperti sebuah bekal untuk Bersikap lebih terbuka terhadap pengalaman dan perasaan orang lain. Tidak hanya fokus pada diri sendiri dengan mencoba lihat dunia nyata yang berbeda-beda tetapi ada kesamaan dalam melatih kesabaran untuk memahami perasaan orang lain. Adanya kepedulian, simpati, dan empati, hubungan dengan orang lain memang lebih dalam dan bermakna. Adanya pola asuh dan didik ibu telah menyatukan ketiga sikap itu tanpa saya sadari.
4. Dimana mungkin watak seseorang bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan dari ayah atau ibu yang menjadikan satu dalam genetik saya serta dipengaruhi oleh lingkungan dan pengalaman hidup. Dimana adanya sifat ilmiah sebelum belajar seperti kecenderungan menjadi pemalu, mudah marah, atau percaya diri yang sudah menjadi ahli waris dari orang tua akan adanya qodo dan qodar atas rukun iman yang ALLOH SWT berikan untuk sebuah pelajaran kehidupan manusia saling memperbaiki melalui utusan nya nabi MUHAMMAD SAW yang manjadi sunda (sunah baginda)
Saya merasakan cara kerja otak, seperti bagaimana seseorang merespons mudah pusing atau stres sampai emosi dan sulit di atasi dimana sebuah amarah yang bisa meruksak diri sendiri seperti iri dan dengki kepada orang lain saat Faktor Lingkungan dan Pola Asuh Cara orang tua mendidik dan memberikan contoh yang akan sangat berpengaruh pada watak anak. Melihat atas adanya Pengalaman hidup, pergaulan, pendidikan, dan kebiasaan juga membentuk karakter semua orang. Dimana Nilai-nilai yang ditanamkan sejak kecil akan membentuk cara berpikir dan bersikap dewasa serta mandiri atau masih kekanak-kanakan dan bergantung pada orang tua dan orang lain.
Sehingga Watak selain ditentukan oleh keturunan, juga bisa berubah dan berkembang tergantung dari lingkungan, kebiasaan, dan pengalaman hidup seseorang adanya atas tradisi keluarga dan lingkungan. Jadi, meskipun ada pengaruh dari orang tua, seseorang tetap bisa membentuk wataknya sendiri seiring waktu dengan adanya masa muda masanya belajar "dari guru di sekolahan dan orang tua guru di rumah" yang membentuk keseimbangan atas kehidupan dunia dan akherat dalam tradisi keluarga yang saling simpati, saling peduli dan saling empati
watak ku ini lebih mirip dengan ibu yang mampu Melawan diri sendiri sering kali berarti menghadapi kebiasaan buruk, rasa malas, ketakutan, atau pola pikir negatif yang menghambat perkembangan diri. Serta dari proses pertumbuhan kemandirian dan kedewasaan. Saat bisa Sadar Apa yang Perlu Diperbaiki dan berusaha lebih baik lagi atas kebiasaan dan pola pikir yang menjadi penghalang seperti suka menunda, takut gagal, atau mudah menyerah. Saat adanya rasa Jujur pada diri sendiri tentang kelemahan dan hal yang ingin diubah adalah motivasi karena pintar, cerdas dan cerdik untuk kebaikan diri sendiri dan bermanfaat untuk orang lain
"Seperti kita makan maka perut kita yang kenyang" tidak seperti melihat orang lain makan maka kita yang kenyang he...390x
Hanya mengandalkan motivasi, meski motivasi naik turun dan Fokus pada kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari seperti basmalah sebelum melakukan sesuatu serta bersyukur setlah selesai dalam kegiatan sehari-hari seperti hal kecil mencuci tangan dan kaki, mengambil dan menyimpan suatu barang dengan semua awalan dan akhiran adanya asma alloh yang kita ucapkan, Untuk melawan diri sendiri Karena bahayanya Pola Pikir Negatif atas rasa takut atau keraguan akan menghentikan langkah Dan pikiran negatif muncul "Aku tidak bisa" atau "Ini terlalu sulit" tanpa mau mencoba dahulu dan menjadikan watak sulit serta adanya iri dengki atas egois nya diri sendiri.
Dimana pikiran yang lebih positif "Aku bisa belajar" dan "Aku akan mencoba terlebih dulu"
Saat kita melawan diri sendiri mampu menghadapi Ketakutan, tanpa Menghindar untuk terus berjuang melawan Ketakutan serta keraguan karena hanya bisa dikalahkan oleh diri sendiri untuk menghadapinya, bukan menghindarinya dan menyerah seperti menahan ingin pipis di tengah malam karena takut hantu yang sebenarnya pola pikir kita sendir yang negatif sehingga pola pikir positif atas ketakutan kita yang seharunya hanya kepada ALLOH SWT pun malah jadi takut kepada mahluk ghoib selain ALLOH SWT tetapi menyesatkan diri sendiri atas pola pikir negatif yang akan semakin sulit untuk di rubah dimasa kita tua dan menjadikan warisan kepada keturunan kita yang semakin negatif. naudzubillah min dzalik
Saya merasakan cara kerja otak, seperti bagaimana seseorang merespons mudah pusing atau stres sampai emosi dan sulit di atasi dimana sebuah amarah yang bisa meruksak diri sendiri seperti iri dan dengki kepada orang lain saat Faktor Lingkungan dan Pola Asuh Cara orang tua mendidik dan memberikan contoh yang akan sangat berpengaruh pada watak anak. Melihat atas adanya Pengalaman hidup, pergaulan, pendidikan, dan kebiasaan juga membentuk karakter semua orang. Dimana Nilai-nilai yang ditanamkan sejak kecil akan membentuk cara berpikir dan bersikap dewasa serta mandiri atau masih kekanak-kanakan dan bergantung pada orang tua dan orang lain.
Sehingga Watak selain ditentukan oleh keturunan, juga bisa berubah dan berkembang tergantung dari lingkungan, kebiasaan, dan pengalaman hidup seseorang adanya atas tradisi keluarga dan lingkungan. Jadi, meskipun ada pengaruh dari orang tua, seseorang tetap bisa membentuk wataknya sendiri seiring waktu dengan adanya masa muda masanya belajar "dari guru di sekolahan dan orang tua guru di rumah" yang membentuk keseimbangan atas kehidupan dunia dan akherat dalam tradisi keluarga yang saling simpati, saling peduli dan saling empati
watak ku ini lebih mirip dengan ibu yang mampu Melawan diri sendiri sering kali berarti menghadapi kebiasaan buruk, rasa malas, ketakutan, atau pola pikir negatif yang menghambat perkembangan diri. Serta dari proses pertumbuhan kemandirian dan kedewasaan. Saat bisa Sadar Apa yang Perlu Diperbaiki dan berusaha lebih baik lagi atas kebiasaan dan pola pikir yang menjadi penghalang seperti suka menunda, takut gagal, atau mudah menyerah. Saat adanya rasa Jujur pada diri sendiri tentang kelemahan dan hal yang ingin diubah adalah motivasi karena pintar, cerdas dan cerdik untuk kebaikan diri sendiri dan bermanfaat untuk orang lain
"Seperti kita makan maka perut kita yang kenyang" tidak seperti melihat orang lain makan maka kita yang kenyang he...390x
Hanya mengandalkan motivasi, meski motivasi naik turun dan Fokus pada kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari seperti basmalah sebelum melakukan sesuatu serta bersyukur setlah selesai dalam kegiatan sehari-hari seperti hal kecil mencuci tangan dan kaki, mengambil dan menyimpan suatu barang dengan semua awalan dan akhiran adanya asma alloh yang kita ucapkan, Untuk melawan diri sendiri Karena bahayanya Pola Pikir Negatif atas rasa takut atau keraguan akan menghentikan langkah Dan pikiran negatif muncul "Aku tidak bisa" atau "Ini terlalu sulit" tanpa mau mencoba dahulu dan menjadikan watak sulit serta adanya iri dengki atas egois nya diri sendiri.
Dimana pikiran yang lebih positif "Aku bisa belajar" dan "Aku akan mencoba terlebih dulu"
Saat kita melawan diri sendiri mampu menghadapi Ketakutan, tanpa Menghindar untuk terus berjuang melawan Ketakutan serta keraguan karena hanya bisa dikalahkan oleh diri sendiri untuk menghadapinya, bukan menghindarinya dan menyerah seperti menahan ingin pipis di tengah malam karena takut hantu yang sebenarnya pola pikir kita sendir yang negatif sehingga pola pikir positif atas ketakutan kita yang seharunya hanya kepada ALLOH SWT pun malah jadi takut kepada mahluk ghoib selain ALLOH SWT tetapi menyesatkan diri sendiri atas pola pikir negatif yang akan semakin sulit untuk di rubah dimasa kita tua dan menjadikan warisan kepada keturunan kita yang semakin negatif. naudzubillah min dzalik
Melawan diri sendiri memang sulit, tapi dengan kesadaran dan usaha terus-menerus, semua akan bisa berkembang menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri atas bagian tersulit yang harus kita jalani dan hadapi atas ahli waris sebuah genetik keturunan secara ilmiah nya sikap dan sifat atas wataq kita di lahirkan dari yang sudah menjalani kehidupan terutama seorang ibu yang kertas kosong dan akan terus menulis dari ayah yang memberi tintanya selama mengandung "ibu kertasnya dan ayah tintanya".
Comments
Post a Comment